Stroke terjadi ketika aliran darah di otak terganggu. Berbicara tentang darah, ternyata golongan darah tertentu lebih berisiko menyebabkan stroke dibandingkan golongan darah lainnya. Dr. Joann Manson, Profesor Epidemiologi di Harvard School of Public Health yang juga menjabat sebagai kepala divisi Preventive Medicine di Harvard's Brigham and Women's Hospital meneliti hubungan antara golongan darah manusia dan risikonya terhadap stroke.
Seperti dilansir MedicalNewsToday.com, Jum'at (18/11/2011), ia melakukan pengamatan pada lebih dari 90.000 orang pria dan wanita selama 20 tahun lebih dan menemukan bahwa:
Seperti dilansir MedicalNewsToday.com, Jum'at (18/11/2011), ia melakukan pengamatan pada lebih dari 90.000 orang pria dan wanita selama 20 tahun lebih dan menemukan bahwa:
- Golongan Darah tipe B berkaitan dengan peningkatan 17%risiko stroke pada wanita, tapi tidak pada pria.
- Golongan darah AB berkaitan dengan peningkatan 29%risiko stroke iskemik baik pada pria maupun wanita.
Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak. Jenis lain dari stroke adalah stroke hemoragik, yaitu pecahnya pembuluh darah yang lemah, dan Transient Ischemic Attack (TIA) atau "stroke mini" yang disebabkan oleh gumpalan sementara pada pembuluh darah.
Ketika membandingkan golongan darah AB dengan golongan darah O, Dr Manson menemukan bahwa golongan darah AB berkaitan dengan risiko stroke 28% lebih tinggi pada wanita dan 32% lebih tinggi pada pria.
Perbedaan golongan darah mencerminkan perbedaan glikoprotein pada permukaan sel darah merah yang akan mempengaruhi pekembangan sistem kekebalan tubuh. Menurut Dr Manson, perbedaan ini dapat mempengaruhi kekakuan sel darah merah sehingga beberapa jenis golongan darah lebih mudah membentuk gumpalan dan membeku daripada golongan darah lain.
Informasi ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi risiko stroke. Orang yang memiliki golongan darah yang berisiko stroke mungkin memiliki faktor risiko lain sehingga dapat lebih diketahui profil risiko secara keseluruhan. Untuk selanjutnya, informasi ini juga akan berguna untuk memberi rekomendasi gaya hidup sehat melalui olahraga yang intensif dan makanan bernutrisi.
Dr Manson juga menjelaskan bahwa hubungan antara golongan darah dengan risiko stroke tersebut sebaiknya tidak dianggap sebagai peringatan bahaya, tetapi dapat menjadi satu alasan pentingnya menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap dalam batas normal.
Ketika membandingkan golongan darah AB dengan golongan darah O, Dr Manson menemukan bahwa golongan darah AB berkaitan dengan risiko stroke 28% lebih tinggi pada wanita dan 32% lebih tinggi pada pria.
Perbedaan golongan darah mencerminkan perbedaan glikoprotein pada permukaan sel darah merah yang akan mempengaruhi pekembangan sistem kekebalan tubuh. Menurut Dr Manson, perbedaan ini dapat mempengaruhi kekakuan sel darah merah sehingga beberapa jenis golongan darah lebih mudah membentuk gumpalan dan membeku daripada golongan darah lain.
Informasi ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi risiko stroke. Orang yang memiliki golongan darah yang berisiko stroke mungkin memiliki faktor risiko lain sehingga dapat lebih diketahui profil risiko secara keseluruhan. Untuk selanjutnya, informasi ini juga akan berguna untuk memberi rekomendasi gaya hidup sehat melalui olahraga yang intensif dan makanan bernutrisi.
Dr Manson juga menjelaskan bahwa hubungan antara golongan darah dengan risiko stroke tersebut sebaiknya tidak dianggap sebagai peringatan bahaya, tetapi dapat menjadi satu alasan pentingnya menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap dalam batas normal.
0 komentar:
Posting Komentar